Loh, Ahmadiyah Hajinya Ke Mekkah Juga Ya?


kabah04Saya baru tahu kalau jemaat Ahmadiyah naik haji ke Mekkah juga. Anehnya
saya malah tahu dari Pemerintah Saudi. Saya tahu bukan dari teman-teman
saya yang berasal dari pengikut Ahmadiyah, meski saya cukup dekat
dengan mereka tapi saya tidak pernah tanya soal sas-sus itu. Dan saya
memang tak pernah mau tahu urusan keyakinan mereka.

Mohamad Guntur Ramli

Saya tahu setelah media kita ribut-ribut mengabarkan bahwa Pemerintah
Saudi Arabia akan melarang jemaat Ahmadiyah naik haji. Loh, selama ini
Pemerintah Saudi yang Wahabi itu mengabarkan bahwa Ahmadiyah termasuk
aliran sesat karena salah satu alasannya: haji mereka ke Qodian atau
Lahore. Alasan ini pula yang ditaklid buta oleh kelompok-kelompok yang
selama ini menerima dana dari Saudi di Indonesia.

Lihatlah bagaimana jemaat Ahmadiyah menjadi bulan-bulanan di negeri
ini. Hingga kini jemaat Ahmadiyah di NTB masih hidup di pengungsian di
gedung Transito hampir sejak lima tahun yang lalu. Kampung Ahmadiyah di
Manislor diserang, sekolahnya disegel, di tempat lain masjid-masjid
Ahmadiyah dibakar. Alasannya, ya tuduhan itu: salah satunya karena
mereka hajinya tidak ke Mekkah, tapi ke Qodian atau Lahore.

Saya sebenarnya tak terlalu peduli alasan-alasan kenapa jemaat
Ahmadiyah ini muncul, alasan teologis misalnya tentang pemahaman dan
keyakinan internal yang mereka anut. Pun selama ini, saya tak peduli
pada serangan-serangan terhadap jemaat Ahmadiyah ini, misalnya konon
mereka mengganti kalimat syahadat, mengganti Al-Quran dengan Tadzkirah,
atau hajinya tidak ke Mekkah. Saya tidak pernah tahu
kesahihan-kesahihan tuduhan ini. Saya tidak pernah meminta konfirmasi
ke pengikutnya—karena bagi saya ini tidak penting.

Bagi saya Ahmadiyah memiliki hak untuk hidup di Indonesia—dengan model
keyakinan apapun yang dimilikinya, asal mereka mematuhi hukum yang ada
di Indonesia ini, demikian juga dengan kelompok-kelompok Islam yang
lain. Sepanjang pengetahuan saya, pengikut Ahmadiyah telah memenuhi
kewajibannya sebagai warga negara yang baik, mereka juga terlibat
pembangunan fasilitas publik: sekolah, rumah ibadah, balai pendidikan,
yayasan dan fasilitas-fasilitas yang lain-lain.

Malah pengikut-pengikut dari kelompok-kelompok yang menyerang mereka
melakukan tindakan kekerasan dan sering mengangkangi hukum di negeri
ini. Pun dari kelompok-kelompok itu tak satu-ruangan-pun membangun
untuk sekolah atau pesantren, program asasinya adalah demonstrasi, dan
mengumbar cacian dan fitnah di media-media yang mereka terbitkan.
Mumpung lagi terbuka alam demokrasi dan kebebasan, meski mereka tak
paham apa itu demokrasi dan kebebasan. Pikir mereka, demokrasi dan
kebebasan adalah alasan yang sebebas-bebasnya untuk menghakimi
keyakinan orang lain, mengumbar fitnah, cacian dan provokasi, melakukan
penyerangan dan kekerasan terhadap kelompok yang dituding “sesat” dan
“menyimpang”. Maklum kelompok ini memang “penumpang gelap” dalam
kondisi ini.

Kira-kita tiga tahun yang lalu, saya pernah berada di dalam sebuah
masjid Ahmadiyah Al-Fadl di Bogor yang dituntut disegel oleh kelompok
yang menamakan dirinya Gerakan Umat Islam (GUI) di bawah pimpinan yang
mengaku Habib Abdurrahman Assegaf. Saya juga baru tahu, ternyata “Habib
Abdurrahman Assegaf” bukan nama sebenarnya. Laki-laki ini tidak
memiliki wajah Timur Tengah, tapi “Timur Tengah Indonesia” alias
berwajah Ambon Manise. Nama aslinya Abdul Haris Umarella. Saya tidak
pernah tahu, bagaimana ia mendapat marga Assegaf, dan mendapat julukan
Habib yang berarti orang yang dicintai. Wajah Habib Abdurrahman Assegaf
ini, uuupss Abdul Haris Umerella baru saja muncul di televisi ketika
menyebut bahwa Nur Said atau Nur Sahid yang sebelum-sebelum ini
ditenggarai pelaku bom bunuh diri (ternyata salah!) adalah lulusan
Pesantren Ngruki. Pihak Ngruki pun meradang, mereka akan menuntut Pak
Abdul Haris ini. Mereka awalnya menolak informasi tentang Nur Said itu,
namun akhirnya mengakuinya. Pertanyaan saya, darimana sumber informasi
yang diterima oleh Pak Abdul Haris Umarella ini? Saya kenal dia bukan
peneliti atau pengamat terorisme, darimana ia memperoleh data yang
valid? Dari intel atau aparat kah? Wallahu a’lam.

Tuntutan penyegelan itu hari Jumat, tepatnya setelah sholat Jumat. Saya
pun merinding, bagaimana sholat Jumat digunakan sebagai tempat
mobilisir massa, khutbahnya ajang provokasi, setelah tu teriak-teriak
takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar” ingin menyerang orang. Sholat Jumat
di masjid Ahmadiyah sama seperti yang lain, khutbah dua kali, khatibnya
duduk di antara dua khutbah, tiap khutbah memuji Allah dan bersalawat
pad Rasul-Nya, menganjurkan wasiat taqwa, dan di khutbah kedua
mendoakan ampunan bagi kaum muslimin—termasuk mereka yang menyerang
Ahmadiyah. Khutbahnya dalam bahasa Indonesia. Sholat Jumat nya juga dua
rakaat.

Kembali ke larangan Pemerintah Saudi itu yang akan melarang jemaat
Ahmadiyah naik haji, direspon oleh seorang sekretaris Muhammadiyah,
yang menurutnya sangat sulit karena paspor dan KTP Indonesia cuma
mencantumkan agama Islam “thok”. Tak ada embel-embel yang lain. Ketika
saya lemparkan informasi ini di status facebook saya, ada komentar
menarik, hal ini akan mungkin kalau Saudi Arabia memiliki kecanggihan
teknologi melebihi Amerika, yakni semacam “pemindai keyakinan”. Kalau
“metal detector” akan mengeluarkan bunyi-peringatan kalau mendeteksi
besi—kalau “pemindai keyakinan” akan berbunyi kalau menyentuh orang
Ahmadiyah atau orang-orang yang disesatkan oleh Pemerintah Saudi yang
Wahabi itu.

Saya ingin kegilaan Pemerintah Saudi ini ditolak mentah-mentah oleh
Pemerintah Indonesia yang masih waras ini. Dan dari permintaan Saudi
ini pula, saya baru tahu kalau jemaat Ahmadiyah naik haji ke Mekkah,
bukan ke Qodian atau Lahore yang selama ini dituduhkan pada mereka.

Jakarta 11 Agustus 2009

Mohamad Guntur Romli

15 Komentar

Filed under Ahmadiyah, Demokrasi, Fundamentalis, kekerasan, Opini, Pluralisme, Politik, Sosial

15 responses to “Loh, Ahmadiyah Hajinya Ke Mekkah Juga Ya?

  1. Aneh memang, pak guntur benar, sejak lama, nyaris setiap tahun pemerintah saudi melarang orang ahmadiyah hajji ke makkah. Padahal mereka sendiri yang ngotot katakan bahwa ahmadiyah hajinya ke india sana.

    Saya pernah mendengar warga ahmadiyah menjawab pertanyaan kanapa mereka tidak ada yang pergi haji? Alasannya, karena Haji itu punya syarat selain mampu juga harus aman diperjalanan. Selama pemerintah saudi melarang ahmadiyah datang haji ke negerinya selama itu pula mereka telah menghambat jutaan ribu warga ahmadiyah mendapat kunci syurga seperti dijanjikan nabi.

  2. sy Agus Suhanto, nyampe di blog ini dr mbah yahoo. Salam kenal ya… 🙂

  3. kalau saya tak pernah bersinggungan dengan ahmadiyah
    tapi saya tak menyetujui menegur dengan cara kekerasan bila ahmadiyah melenceng dari ajaran islam rangkullah,ajaklah untuk kembali ke ajaran islam yang sebevarnya,saya tak berani bilang ahmadiyah itu sesat karena saya tak pernah bersinggungan dengan penganutnya.
    stop kekerasan dalam berdakwah!!!!
    contohlah rosulullah dalam berdakwah
    islam berhasil menyebar ke penjuru dunia,dan rosulullah adalah mnusia no 1 di dunia yang paling berhasil dalm kepemimpinannya itu adalah seorang yang santun dalam bertutur,bijak dalam bersikap,dan welas asih terhadap sesama manusia…saya pikir itulah kunci keberhasilannya.

  4. FPI

    PERASAANKU KEPADA AHMADIYAH…

    ibaratnya kami 5 bersaudara. kelima saudara tersebut RESMI diakui sebagai anak kandung oleh ortu kami karena merekalah yang menentukan standar apakah kami termasuk anaknya atau bukan. kalo ada Pak RT yang datang dengan seorang anak dan memaksa ortu kami menerimanya sebagai anak kandung, padahal semur hidupnya ortu kami tidak merasa memilki anak tersebut tentu lucu jika Pak RT tsbt tetep ngotot memaksakan kehendaknya agar anak tersebut diterima sebagai sodara kami.

    PERASAANKU KEPADA AHMADIYAH

    ibaratnya kami 100 orang dinyatakan lulus SPMB dan diwajibkan daftar ulang dengan membawa kartu ujian dan pas foto 3 x 4. tentu saja jika ada seorang anak yang TIDAK DINYATAKAN LULUS kemudian datang membawa semau persyaratan daftar ulang dan ingin mendaftar ulang TIDAK AKAN DITERIMA, KARENA KONTEKSNYA DAFTAR ULANG ADALAH UNTUK ANAK YANG LULUS UJIAN. bukan untuk anak yang tidak lulus walaupun dia melengkapi semua persyaratan daftar ulang..

    PERASAANNKU KEPADA PEMBELA AHMADIYAH…

    kalau mau mencarikan ortu kandung dari seorang anak, jangan memaksa orang tua kami tapi carilah ortunya yang asli yang asli.. karena bagaimanapun dia tidak memenuhi syarat untuk disebut anak kandung..

    kalau mau daftar ulang, lulus ujian dulu rek!! kalo gak, cari universitas atau perguruan tinggi yang laen..

  5. Mustafa kamal, agus suhanto salam kenal..

    Untuk FPI salam jitak aja dech..hehe…:)
    Ada dua point yang saya pahami dari komentar panjang anda pak FPI..! Pertama: ahmadiyah anak (indonesia) yang tak diakui 2. ahmadiyah tak lulus ujian.

    Boleh kami tahu alasan anda mengapa ahmadiyah anda katakan tak diakui dan tak lulus ujian?

    regard

    Admin

  6. Fatahillah Akbar

    @ Admin, Mustafa Kamal,Zero salam kenal ! Semoga Allah Ta’ala melimpahi anda semua dengan kerendahan hati, kecemerlangan pikir dan keberanian membela keadilan untuk semua. Barrakallaahu lakum !! (kawan seperjuangan).

    @FPI : Jika mau bermain logika/mantiq perbandingannya harus apple to apple, jangan anda bandingkan kucing dengan kuda atau apple dengan mangga ! pelajari lagi kitab-kitab mantiq bung ! Silakan dikritisi dengan perbandingan yang sehat dan logika ilmiah yang benar !

    Sepanjang saya berkenalan dan mengetahui sepak terjang ahmadiyah di Indonesia dan di dunia Islam, inilah beberapa yang telah dan sedang dilakukan :

    1. Ahmadiyah telah membuka missi eksisnya di 195 negara di dunia dengan total jumlah anggota sekitar 250-an juta.
    2. Ahmadiyah telah mengutus mubaligh-mubalighnya hingga ke kepulauan terpencil Pasifik semata-mata untuk mengajak umat manusia mencintai Allah dan Rasulullah Muhammad saw melalui agama Islam.
    3. Ahmadiyah telah menerjemahkan Al Quran dalam 100 bahasa dunia dan menyebarkannya di seluruh dunia.
    4. Ahmadiyah telah memperkenalkan Islam yang sangat indah dan damai kepada dunia Eropa, Amerika dan Afrika sehingga telah menarik jutaan orang masuk ke dalam jamaahnya.
    5. Ahmadiyah telah memiliki stasiun TV dakwah (Muslim TV Ahmadiyah International) yang mengudara 24 jam-Non Stop setiap harinya guna mendukung dakwah Islam masuk ke pintu-pintu Asia, Eropa, Amerika dan seluruh dunia sehingga banyak dari mereka mulai tertarik, menghormati dan ingin tahu dan berkenalan dengan keindahan Islam sebagai Rahmatan lil ‘Alamiin.
    6. Ahmadiyah telah membuka kembali missi dakwah Islam yang kosong di Andalusia (Spanyol) dengan mendirikan cabang di sana (Basyarat Mosque) setelah dakwah Islam vakum selama 500 tahun lebih di sana.
    7. Ahmadiyah masuk lebih jauh hingga ke jantung Eropa melalui Perancis, Swiss hingga ke Jerman. Di Jerman sekarang ini Ahmadiyah sedang in project mendirikan 100 masjid di kota-kota besar di Jerman dan seiring dengan itu Islam sekarang diakui sebagai agama yang eksis di Jerman.

    Bung FPI sangat menarik apabila anda menceritakan pula sudah sampai di berapa negara FPI berdakwah atau membuka missi dakwah Islamnya dan sudah berapa banyak non muslim atau atheist yang kemudian mencintai Islam dan Rasulullah saw berkat dakwah FPI di Russia, Eropa dan Amerika atau bahkan Israel ? Mari ber-Fastabiqul Khairat bung !

  7. FPI

    @admin:
    sudah gaharu cendana pula. sudah tahu bertanya pula
    malu bertanya sesat di jalan. salah nanya malu-maluin di jalan..

    sulit untuk bermain argumen untuk kasus apapun termasuk ahmadiyah jika standar yang kita pakai berbeda. jika saya mengatakan pada suhu 100 derajat air akan mendidih, pasti ada yang pro dan ada yang kontra. tergantung mereka menggunakan parameter celcius atau tidak.

  8. FPI

    @ Fatahillah:
    FPI emang kepanjangannya apa menurut ente?
    yang ente maksud frot pembela islam ya?
    sy buka FPI itu…
    sayang sekali…

  9. FPI

    fatahillah akbar mengemukakan fakta yang bagus untuk referensi namun sayang sumbernya ga dicantumkan. menurut kaidah pengutipan ilmiah, tulisan antum masih dianggap isapan jempol atau omong kosong karena data tsb ga jelas sumbernya.

    terkait dengan logika, saya sih paham dikit2. tidak semua perbandingan itu harus identik, mas. kita mengenal yang namanya analogi yg digunakan untuk penyederhanaan performance of telling tergantung pendengar yang kita ajk bicara. kalo saya menganalogikan interaksi enzim dengan perumpamaan gembok dan kunci sah-sah saja, walaupun tidak semua sifat enzim dan reseptor identik dengan sifat gembok dan kunci. (sepertinya anda yang harus nambah buku mantik)

  10. FPI

    TANGGAPAN UNTUK POIN2 DARI MAS FATAHILLAH

    sayang sekali poin yang disampaikan tidak menyentuh substansi masalah. yg sedang saya bicarakan adalah standar kelayakan ahmadiyah untuk jadi bagian dari anak kandung (misal). tetapi yang antum sampaiakn adalah KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH AHMADIYAH. coba deh kita cek satu2:

    point 1. : dijelaskan tentang jumlah negara yang diakses dan jumlah anggota ahmadiyah. saya tanya anda apakah dengan mencantumkan data tsb, ahmadiyah secra konsep serta merta menjadi bener?. kalo kita bandingkan dengan nasrani dan yahudi pun akses dan jumlah pemeluknya jauh lebih besar tetapi tidak menjadikan mereka diakui sebagai konsep islam. begitu juga dengan musailammah al-kadzab si nabi palsu jumlah tetntaranya di perang yamamah sangat beasr. tetapi apakah itu membuat dia dengan sendirinya menjadi bener? kalo jawabannya iya, kenapa kaum muslimin generasi awal masih memerangi mereka?

    poin2 selanjutnya juga tidak menyentuh substansi persoalan…

  11. Ass. Alhamdulillah, kesengsaraan membawa berkat, ayao Kanwil mana lagi yang nyusul, fastabiqul khairat. Masa Ibadah dihalangi. wss

  12. SUANDI

    Secara petunjuk untuk penganut Agama Islam, Pedomannya adalah Al-Qur’an dan Hadist, Al-Qur’an adalah petunjuk, perintah, peringatan dan gambaran tentang kehidupan di Dunia maupun di Akherat yang disampaikan ke Nabi Muhammad SAW, dan Hadist adalah Kata dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, yang disampaikan oleh para sahabatnya, Jika Imam kita ke Al-Qur’an dan Hadist, maka Islam Kita OKE buanget, Jika diluar sana Maka Islamnya diragukan.

    Bila kita percaya dengan yang Gaib, mendirikan shalat, Percaya dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Saw maupun wahyu yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw, mendermakan sebagian harta kita, percaya akan ada kehidupan AKherat, maka Insyallah kita akan menjadi hamba yang selalu mendapat petunjuk dari Allah swt, Amin yarobbal alamin.

    Al-Qur’an dan Hadist tidak mengajarkan Kekerasan, NAbi Muhammad SAW, Akhlaknya adalah seperti yang tercantum pada Kitab Suci Al-Qur’an…

    Mari kita sebar kasih dan sayang (Ar-Rahman dan AR-Rohim / Al-Qur’an)

  13. musza92

    salam

    Muslim Tanpa Islam
    Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifah Keempat Jemaat Ahmadiyah Muslim, dari semasa ke semasa mempelawa orang ramai dari pelbagai bangsa dan agama untuk mengajukan pelbagai persoalan serta isu-isu yang menarik perhatian mereka. Berikut adalah jawapan bagi soalan yang telah dikemukakan dalam sesi soal jawab yang diadakan pada tahun 1995 di Jerman oleh orang-orang keturunan Albania dari Bosnia.

    Penyoal
    Mengapakah orang-orang Ahmadi tidak diberi hak untuk mengerjakan ibadah Haji?

    Hazrat Mirza Tahir Ahmad
    Siapakah yang anda fikir telah merampas hak orang-orang Ahmadi- Allah atau manusia?

    Penyoal
    Manusia

    Hazrat Mirza Tahir Ahmad
    Jadi, anda hendaklah mengajukan pertanyaan ini kepada mereka, Allah telah memberi kami hak untuk mengerjakan ibadah Haji. Kami beriman kepada Allah, beriman kepada Rasulullah(saw), kalimah kami adalah sama, kami solat, membayar zakat, berpuasa, dan kami percaya kepada ibadah Haji. Jadi, atas kuasa siapakah orang-orang ini telah mengambil hak kami? Anda seharusnya bertanya kepada mereka kenapa bertindak demikian?

    Walaubagaimanapun, saya tahu mengapa anda mengajukan soalan ini? Para Ulama yang memberitahu anda bahawa orang Ahmadi bukan Muslim, sebab itu mereka telah melarang orang Ahmadi untuk menunaikan ibadat Haji. Jika jawapan itu munasabah, anda harus bertanyakan kepada mereka, adakah Rasulullah(saw) itu Muslim atau tidak? Dengan jelas mereka akan menjawab, “sudah tentu Rasulullah(saw) adalah orang Islam yang pertama”. Kemudian anda tanyakan lagi bahawa siapakah orang pertama dalam sejarah hidup manusia yang dilarang mengerjakan ibadat Haji? Jawapan mereka seharusnya ialah Rasulullah(saw), apabila berada di Hudaibiya, Baginda telah dilarang secara paksa dari mengerjakan Haji oleh orang kafir Mekah. Jadi, orang Ahmadiyah yang berserta dengan Rasulullah(saw) dalam hal ini, dengan itu siapakah para ulama untuk campurtangan?

    Ulama dan para Mullah datang secara senyap kepada anda dari belakang kami apabila kami tiada. Kenapa mereka tidak datang dan bersemuka dengan saya secara terang-terangan? Saya akan memberi mereka peluang untuk mengatakan apa sahaja diikuti dengan jawapan dari saya dan anda akan membuat penilaian samada mereka berkata bohong ataukah kami? Saya boleh membuktikan dari Al-Qur’an dan Hadis bahawa mereka telah menabur fitnah mengenai Ahmadiyah dan anda secara senyap mempercayainya kerana tidak tahu mengenai kami.

    Di samping itu juga, anda kurang pengetahuan mengenai Islam. Hanya segelintir dari kalangan anda yang ada pengetahuan mengenai Islam. Anda mendengar kata-kata ulama dan mempercayainya. Ini tidak adil! Anda adalah orang yang berpengalaman dan mempunyai akal fikiran sendiri. Anda adalah orang-orang yang berilmu. Mengapa tidak mendengar dari pihak yang lain sebelum membuat keputusan?

    Ibadah Haji bukanlah satu-satunya persoalan. Ia merangkumi persoalan yang lebih luas lagi. Saya tahu ulama-ulama telah menerbitkan bahan-bahan bacaan dan menulis buku-buku dan telah mendekati anda dan membisikkan di telinga anda kata-kata yang menentang kami. Apa yang mereka katakan adalah ringkas sekali bahawa kami ini, orang-orang Ahmadi bukan Muslim, jadi jangan ikut Ahmadiyah. Anda perlu bertanya; kenapa? Jawapan mereka adalah “kerana Arab Saudi telah mengisytiharkan Ahmadiyah sebagai bukan Muslim, Pakistan juga telah membuat pengisytiharan yang sama. Sebab itu kami dan orang-orang Islam yang lain juga berpendapat sama iaitu orang-orang Ahmadiyah bukan Islam”.

    Anda juga harus bertanya selanjutnya; apa lagi sebabnya? Mereka akan menjawab bahawa mereka tidak mengizinkan orang-orang Ahmadi itu mengucapkan dua kalimah Syahadat, Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasuulullah (Tiada Tuhan yang disembah selain Allah, dan Muhammad itu pesuruh Allah). Mereka akan menerangkan jika orang-orang Ahmadi mengucapkan kalimah ini, mereka akan dihukum. Mereka akan berkata; Pergilah ke Pakistan, dan lihatlah berapa ramai orang-orang Ahmadi yang telah dipukul dan dipenjarakan atas kesalahan hanya mengucap dua kalimah syahadat, Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadar Rasuulullah. Mereka akan mengatakan lagi orang-orang Ahmadi ini bukan Muslim, kerana itu mereka tidak boleh mengucap kalimah syahadat.

    Apalagi yang anda boleh tanya selanjutnya? Mereka akan memberitahu, “kami telah melarang mereka membina masjid-masjid. Kami telah melarang mereka dari melaungkan azan. Kami telah melarang mereka dari berkelakuan seperti orang-orang Islam. Kami telah melarang mereka mengucapkan Assalaamualaikum (sejahtera atas kamu). Bagaimana mereka (orang-orang Ahmadi) ini boleh dianggap Muslim sedangkan kami telah mencegah mereka dari semua perbuatan yang berunsurkan Islam. Inilah yang diberitahu oleh para ulama kepada anda.

    Mereka selanjutnya akan berkata kepada anda, jika anda pergi ke Pakistan, anda akan dapat melihat dengan sendiri bagaimana mereka menghukum orang-orang Ahmadi kerana mengucapkan Kalimah Syahadat Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadur Rasuulullah, serta membelasah dan memenjarakan mereka (Ahmadi). Dan lagi, orang-orang Ahmadi yang memberi salam dengan mengucapkan Assalaamualaikum kepada orang lain akan diheret ke balai polis, dibelasah dan dipenjara kerana mahkamah keadilan telah memutuskan bahawa sekarang ini, orang-orang Ahmadi yang mengucapkan dua kalimah syahadat Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadur Rasuulullah adalah satu jenayah yang boleh membawa hukuman mati. Jika seseorang Ahmadi mengucapkan dua kalimah syahadat Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadur Rasuulullah, dia boleh dibunuh di tengah jalan atau dihukum mati di mahkamah.

    Apabila anda mendengar semua ini, anda seharusnya bertanyakan kepada mereka, TIDAKKAH semua ini membuktikan bahawa orang-orang Ahmadi mengucap kalimah yang sama seperti orang-orang Islam yang lainnya? TIDAKKAH ia membuktikan bahawa orang-orang Ahmadi mengerjakan solat dan melaungkan azan yang sama seperti orang-orang Islam yang lain? TIDAKKAH semua ini membuktikan bahawa orang-orang Ahmadi beriman kepada tuntutan mengerjakan ibadat Haji seperti orang-orang Islam yang lain? TIDAKKAH INI SEMUA MEMBUKTIKAN BAHAWA ORANG-ORANG AHMADI JUGA ADALAH ORANG ISLAM?

    Oleh kerana merekalah yang telah menghalang orang-orang Ahmadi dari menjalankan kewajipan sebagai orang Islam, maka perbuatan ulama inilah yang bertentangan dengan ajaran Islam! Adakah seseorang yang menghalang orang lain dari mengerjakan solat boleh dianggap benar? Adakah dia seorang Muslim? Jika seseorang membina masjid demi untuk menyembah Allah di dalamnya, dan orang lain datang dan merobohkannya serta menghalang orang-orang lain dari beribadah di masjid tersebut, adakah orang itu boleh dianggap Muslim? Adakah dia dianggap Muslim dan orang yang dihalangnya itu bukan Muslim? Jika inilah jawapannya, maka saya ingin mengajak anda kepada sejarah awal Islam. Siapakah yang telah dilarang mengucap Laa Ilaaha Illallaah, Muhammadur Rasuulullah? Mereka adalah Rasulullah (saw) sendiri dan para pengikutnya. Mereka diheret di jalan-jalan di Mekah, titisan darah mereka menjadi bukti hingga hari ini. Ada juga kaum wanita yang ditusuk dengan lembing hingga mati kerana mengucapkan dua kalimah syahadat ini.

    Jadi, adakah kejadian yang menimpa diri Rasulullah dan para sahabatnya menjadikan mereka ini bukan Islam? Mereka dilarang dari melaungkan azan, mereka dilarang mendirikan masjid-masjid, masjid-masjid mereka diserang dan dirobohkan. Mereka dilarang mengerjakan solat. Bukan sahaja orang biasa, malah Rasulullah(saw) sendiri pun dilarang mengerjakan solat. Di dalam Al-Qur’an ada disebutkan dalam surah Al-Alaq ayat 10-12. iaitu; tahukah kamu tatkala hamba-Ku yang sempurna, Muhammad(saw) berdiri untuk mengerjakan solat, mereka datang dan menghalangnya dari mengerjakan solat. Mengikut sejarah awal Islam, apabila ada orang mengaku bahawa mereka adalah orang Islam, mereka akan dibelasah dan ini berlaku walaupun di hadapan Ka’abah.

    Umar mengisytiharkan dirinya Muslim dan beliau telah dipukul. Mereka yang lain juga menerima nasib yang sama. Abu Zaf Gifari misalnya telah dibelasah hampir mati. Kesalahan mereka hanyalah kerana memeluk Islam. Orang-orang kafir berkata kepada orang-orang Islam bahawa mereka (orang Muslim) boleh menggelarkan diri mereka dengan panggilan apa sahaja asalkan jangan dengan perkataan Muslim. Orang-orang Islam yang dahulu telah dilarang membina masjid dan mengerjakan haji.

    Inilah yang berlaku kepada orang-orang Islam yang terdahulu. Anda seharusnya bertanyakan kepada para ulama ini, “adakah benar mereka yang telah dilarang untuk melakukan semua ini dari golongan Islam? Jika anda mempunyai rasa hormat terhadap kemuliaan Rasulullah(saw) dan para sahabatnya, anda seharusnya mengusir mereka kerana mereka telah mengajak anda ke jalan orang-orang kafir Mekah, musuh Islam dan bukan menunjuk ke arah jalan yang dibawa oleh Rasulullah(saw). Hal ini sangat jelas sekali, namun saya hairan atas kecetekan fikiran anda . Anda telah menerima dalam diam-diam apa sahaja yang telah dikatakan oleh para ulama ini.

    Banyak masjid-masjid orang Ahmadi di Pakistan yang telah dimusnahkan. Mereka telah menutup banyak masjid-masjid orang-orang Ahmadi, mereka telah melarang secara paksa orang-orang Ahmadi melalui undang-undang dari pergi ke Masjid untuk beribadah, dan mereka merasa bangga dengan tindakan mereka itu. Mereka menyiarkannya dalam surat khabar. Ia bukan sesuatu yang memalukan mereka. Mereka sama sekali tidak ada perasaan malu dengan melakukan jenayah-jenayah ini. Mereka menyiarkan dalam akhbar dengan rasa bangga. Sedangkan di dalam Al-Qur’an dinyatakan: Siapakah yang lebih dahsyat dari seorang penjenayah selain mereka yang cuba mengosongkan masjid-masjid serta menghalang orang-orang lalu dan pergi ke Masjid untuk beribadah’. Adakah anda percaya kepada Al-Qur’an yang telah meletakkan mereka antara manusia yang paling kejam sekali kerana mereka menghalang orang-orang dari pergi ke Masjid-masjid dan mereka telah memusnahkan masjid-masjid.

    Mereka memusnahkan masjid-masjid kami di Pakistan untuk menunjukkan bahawa mereka adalah orang Islam yang terlebih baik. Bagaimana pula dengan masjid Babari di India apabila ia telah dimusnahkan oleh penganut-penganut Hindu? Mengapa mereka membantah hal itu? Jika dengan memusnahkan masjid di Pakistan, mereka menjadi Muslim yang terlebih baik, mengapa tidak menganggap penganut-penganut Hindu itu sebagai “Muslim yang terlebih baik” apabila mereka merobohkan masjid di India? Pada hal penganut-penganut Hindu itu telah mengikuti jejak langkah mereka- contoh yang terbaik dari orang-orang Islam Pakistan! Mereka sepatutnya memuji panganut-penganut Hindu itu dan berkata: “Syabas kepada penganut-penganut Hindu! Dengan memusnahkan masjid, kamu telah menjadi Muslim yang terlebih baik dari Muslim yang lainnya”, Namun hal ini memang tidak masuk akal sama sekali.

    Akhir sekali saya akan mengetengahkan kepada nada bukti-bukti dari Al-Qur’an yang akan menghilangkan keraguan dalam fikiran anda bahawa para ulama ini mewakili syaitan dan bukannya Allah. Mereka yang datang kepada anda dan menyuruh anda menjauhkan diri dari orang-orang Ahmadi, mereka adalah dari golongan syaitan dan adalah musuh-musuh Rasulullah(saw). dan saya akan buktikan dari Al-Qur’an. Tetapi, sebelum itu saya ingin bertanya sesuatu. Apabila orang-orang Bosnia, Albania atau orang-orang Islam yang lainnya yang berada di Eropah pergi ke pub-pub dan minum arak, adakah para ulama Arab Saudi atau ulama anda sendiri atau ulama Pakistan pernah datang kepada anda dengan berkata, “demi Tuhan! Jangan melakukan ini semua kerana ia bertentangan dengan Islam”. Apabila mereka pergi ke gereja-gereja dan menjadi orang Kristian, pernahkah anda membaca buku-buku dari Arab Saudi memberi amaran tentang neraka Jahannam? Pernahkah mereka menyeru kepada anda “Jangan memeluk agama Kristian, jangan hancurkan keimanan anda”? Apabila anda tidak lagi beriman kepada Allah, adakah mereka mempedulikan anda? Pernahkah mereka berkata kepada anda, inilah tanda-tanda kewujudan Allah. Marilah mendapatkan bukti-bukti kewujudan Allah dari kami? Tidak! Tiada apa yang akan berlaku walau apapun tindakan yang anda lakukan. Selagi anda berada jauh dari Tuhan dan dekat kepada syaitan, mereka senang hati. Mereka puas hati bahawa tiada apa yang dianggap salah dalam keIslaman anda.

    Tatkala anda menyahut seruan Mahdi yang telah dilantik oleh Allah, tiba-tiba mereka terasa seperti disiksa. Mereka seolah-olah terbakar dalam kemarahan dan merasa geram serta berkata, ‘jangan mendekati mereka (orang-orang Ahmadi).” Apakah yang disebutkan dalam Al-Qur’an mengenai perkara ini? Siapakah yang menyuruh mereka datang kepada anda dan melarang anda menjadi orang Ahmadi? Siapakah yang telah memimpin mereka untuk menyekat jalan yang menuju kepada Ahmadiyah? Saya akan memberitahukan anda apa yang terkandung dalam Al-Qur’an mengenai hal ini.

    Allah Ta’ala berfirman bahawa ketika Adam(as) dilantik oleh Allah, syaitan/iblis tidak mahu tunduk kepada Adam dan berkata bahawa dia lebih baik dari Adam. Jadi, mengapa harus mengikut Adam? Apabila Allah menolak kemahuannya dan mahu menghumbankannya ke neraka, syaitan/iblis berkata:

    iblis berkata: “Berilah tempoh kepadaku hingga hari mereka dibangkitkan (Hari Kiamat)”. (Surah Al-A’raf ayat 14)

    iaitu, “Ya Allah, berilah aku masa hingga hari kebangkitan, hari kiamat, berikan aku waktu, jangan menghukum aku, jangan musnahkan aku dahulu. Biarkan aku melakukan sesuatu sehinga dunia kiamat sebelum manusia dibangkitkan semua”. Apa yang akan dilakukannya?

    iblis berkata lagi: “Oleh kerana Engkau (wahai Tuhan) menyebabkan aku tersesat (maka) demi sesungguhnya aku akan mengambil tempat menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus”. (Surah Al-A’raf ayat 16)

    iaitu, “kerana Engkau telah mendapati aku sesat dari jalan yang lurus, maka aku akan menghalang manusia dari menuju jalan-Mu, dari sampai kepada-Mu. Aku akan bisikkan ke telinga mereka”. Kemudian apa yang akan dia lakukan? Selanjutnya Al-Qur’an menyatakan:

    “Kemudian aku datangi mereka, dari hadapan mereka serta dari belakang mereka, dan dari kanan mereka serta kiri mereka,; dan Engkau tidak akan dapati kebanyakan mereka bersyukur.” (Al-A’raf ayat 17)

    iaitu dia berkata, “Ya Allah, aku akan menghampiri mereka dari kanan, dari kiri, dari depan dan dari belakang mereka. Untuk apa? “untuk menghalang mereka dari datang kepada-Mu dan dari menyahut seruan pesuruh-pesuruh yang telah Engkau angkat. Ini akan menjadi tugasku saat ini. Jadi, tidakkah anda mengenai orang-orang ini sekarang? Apabila anda menuju ke arah syaitan dan anda tahu cara-cara menuju ke arahnya, dengan tidak mengerjakan solat, tidak membaca Al-Qur’an, tidak membayar zakat, meminum arak dan dalam erti kata lain, hidup secara bebas, yakni tidak beriman kepada Tuhan sama sekali. Apabila anda melakukan semua itu, mereka tidak peduli kerana anda menuju kepada keburukan, yakni jalan yang mereka tidak pernah halang. Mereka hanya menghalang jalan kepada Allah. Inilah janji syaitan yang akan dilakukannya. Mengapa anda tidak sedar bahawa mereka inilah yang menghalang ke jalan Allah dan bukan ke jalan keburukan? Mereka hanya menghalang satu jalan iaitu jalan menuju Allah.

    Sekarang saya akan mencadangkan kepada anda satu ujian yang anda boleh cuba terhadap mana-mana ulama yang akan memberikan jawapan yang sama dengan apa yang saya berikan. Anda boleh jumpa mereka dan katakan bahawa anda telah mencuri, melakukan zina, minum arak, makan babi, merompak harta orang lain, memberi dan menerima rasuah. Ringkasnya, anda telah melakukan semua yang dilarang dalam Islam, tetapi anda mempunyai satu kebencian, yakni benci dengan Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian. Adakah anda dianggap Muslim atau tidak? Mereka berkata: Alhamdulillah, anda seorang Muslim yang hebat, anda adalah orang Islam yang terbaik.

  14. Abstain

    Eh Ahmadiyah itu ada dua golongan. Golonan Qadiyah yg menabikan Mirza Ghulam Ahmad dan Golongan Lahore yg sejalan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah. kalo menjudge Ahmadiyah sesat….berarti Wahabi juga sesat karena wahabi yg sekarwng beda ma wahabi sunni.

Tinggalkan komentar