Perang Antar Kampung, Lima Orang Tewas


VIVAnews – Lima orang tewas dan sejumlah orang luka-luka dalam peristiwa bentrokan antara dua kelompok warga yakni Dusun Daye Lurung dan Dusun Bagekdewe di Desa Ketare Lombok Tengah.

Kelima korban tersebut masing-masing bernama Haji Ali, Lalu Budi, Misbah, Haji Nila keempatnya warga Dayen Lurung, Ketare, serta Sujan warga Rangge Gate Lombok Tengah.

Perang antar kampung itu terjadi pada pukul 05.15 waktu setempat. Aksi saling serang antara kedua warga tidak terhindarkan. Petugas kepolisian yang disiagakan di lokasi kejadian tidak mampu memisahkan kedua kelompok massa. Bahkan sejumlah polisi menjadi sasaran aksi massa yang brutal.

Bentrok antara desa Dayen Lurung dengan desa Bagekdewe terjadi sejak Kamis sore 24 September lalu. Bentrokan itu dipicu salah paham antara warga desa. Akibat bentrokan itu dua remaja warga Bagek Dewe
bernama Lalu Putra Wijaya dan Lalu Yan Patra Wijaya menderita luka bacok dan dirawat di Rumah Sakit Umum Praya.

Warga Bagekdewa yang tidak terima dengan peristiwa bentrok pertama rencananya melakukan penyerangan hari ini. Warga di dua dusun itu sudah menyiapkan berbagai senjata tajam seperti tombak, pedang, parang, dan bambu runcing. Pagi hari tadi, bentrokan antara kedua dusun pun terjadi.

Kepala Bagian Bina Mitra Komisaris Polisi Lalu Mahsun mengatakan penyerangan terjadi secara mendadak. Warga Bagekdewe memanfaatkan area persawahan untuk menyerang warga Dayen
Lurung.

Akibatnya petugas yang sudah disiagakan sejak kemarin terkecoh dan tidak mampu membendung bentrokan. “Kami sudah berupaya maksimal untuk mencegah betrokan,namun jumlah warga Bagekdesa yang banyak sudah lebih dahulu menyerang,” kata Lalu Mahsun kepada VIVAnews di lokasi kejadian.

Hingga saat ini suasana di lokasi masih tegang dan warga masing-masing dusun berjaga-jaga didusun mereka. Sebanyak tiga pelton pasukan dari kepolisian Resort Lombok Tengah disiagakan untuk menjaga kawasan Desa Ketare, Praya, Lombok Tengah. Polisi yang terdiri dari pasukan Dalmas, Brimob Polda NTB dan TNI mencoba menghalau dua kelompok massa agar tidak kembali terlibat benturan fisik.

Polisi juga sudah melakukan pendekatan persuasif terhadap kedua kelompok warga di Desa Ketare tersebut.Meski demikian kedua kelompok massa tampaknya tidak mengindahkan peringatan polisi. “sejak kemarin kami sudah menyiagakan petugas di Ketare untuk mengantisipasi bentrokan,” ujarnya.

Dalam tiga tahun terakhir kedua kampung tersebut memang terlibat perselisihan. Bahkan terkadang peperangan antara warga itu juga dipicu dendam lama.

Laporan: Edy Gustan | Lombok
RESOURCE : VIVANEWS

8 Komentar

Filed under Berita, Demokrasi, Informasi, kekerasan, Lokal, Politik, Sasak

8 responses to “Perang Antar Kampung, Lima Orang Tewas

  1. didesa ketara mnurut sy itu,tdak seperti desa2 yang laen.cntohx pnujak.kawo.byk skali prbedaan,ktare yang tidak mau maju.tp mdh2n dgn adax BIL,masy dsana bs brfikiran yang luas.ktare itu sangat perlu skali menjadi kota,kalo bisa sekota2nya.desa ktare itu paling miskin d antara desa pnujak dan kawo cntohx.

  2. ktrae desa yag telah dilaknat,,, tidak akan ada kedamaian disisi mereka. melainkan hanya kebencian.. dan keterpurukan.

  3. LALU HADI

    KETARA( KEjam, TAmak, RAkus) itulah sebutan yg pantas buat mereka

  4. Anonim

    ketare desa darah hitam

  5. riski

    orang diketare sangat baik” tak sperti di desa lainnya

  6. yadi

    semua desa sama bpk2 ibuk2 tp orgny yg beza ,lagian bwt apa sih perang lok ingin perang ,prgi k palestina ,d sana msh bnyak saudara kita yg tggu bntuan ,

Tinggalkan Balasan ke riski Batalkan balasan